BPKN RI : Regulasi Pada Makanan dan Minuman Lemah “Indonesia Darurat Diabetes Pada Anak”

Jakarta - 27 Juli 2023. Melansir data yang disampaikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sebelumnya, bahwa prevalensi anak penderita diabetes meningkat 70 kali lipat pada Januari 2023 jika dibandingkan tahun 2010. Berdasarkan data IDAI tercatat sekitar 1.645 anak di Indonesia yang mengalami diabetes. Data tersebut berasal dari 15 kota di Indonesia, mulai dari Jakarta, Surabaya, Palembang, hingga Medan. Dari jumlah tersebut, paling banyak berasal dari Jakarta dan Surabaya.

Atas tingginya prevalensi anak penderita diabetes tersebut. Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN RI) Republik Indonesia, Rizal E. Halim mengatakan tingginya angka diabetes anak kemungkinan besar terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat, salah satunya akibat mengkonsumsi makanan minuman berkandungan gula tinggi.

Ketua BPKN-RI Rizal E. Halim menjelaskan Produk makanan dan minuman manis masih sangat mudah dijangkau masyarakat tanpa pengawasan yang ketat, sementara pemerintah belum cukup melindungi konsumen dengan regulasi yang maksimal, saat ini konsumen hanya diberikan kebebasan memilih berdasarkan informasi kandungan gula yang tertera pada label makanan dan minuman. 

Dengan meningkatnya kasus anak penderita diabetes setiap tahunnya, BPKN RI mendesak pemerintah agar membentuk regulasi yang mewajibkan produsen memberi label yang tidak hanya mencantumkan informasi kandungan gula dalam setiap minuman, namun juga terhadap batas konsumsi gula per hari yang aman bagi kesehatan. 

“Pemerintah tidak boleh diintervensi oleh pelaku usaha (industri) dalam merumuskan kebijakan pembatasan gula, kasus diabetes anak dikhawatirkan akan semakin meningkat dan tentu akan menambah beban biaya kesehatan yang ditanggung oleh negara”, ujar Rizal.

BPKN RI juga menghimbau kepada orang tua agar lebih selektif dalam mengatur pola konsumsi anak, khususnya terhadap makanan dan minuman yang mengandung gula. Serta mendorong orang tua untuk dapat menemani anaknya dalam beraktifitas luar ruang sehingga anak aktif bergerak. Orang tua juga diharapkan lebih cermat dalam mengenali gejala diabetes pada anak. Hal ini dikarenakan pada sebagian anak penderita diabetes, tidak adanya gejala atau keluhan.